Strategi Pemasaran
Dalam
artikel sebelumnya telah kita bahas tentang Matrix Ansoff yang membahas tentang marketing
opportunities. Sebab matrix ini adalah teori pertumbuhan yang relevan
sepanjang masa.
Mengapa ? Karena Matrix ini menjelaskan dengan sangat
sederhana mengenai pencarian sumber sumber pertumbuhan yang mungkin terjadi.
Matrix ini akan menuntun Anda menemukan sumber sumber pertumbuhan yang paling
mungkin bagi bisnis Anda disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Ada empat kombinasi product or market dalam matrix Ansoff yang menghasilkan empat pilihan strategi bisnis pada tabel matrix Anshoff, yaitu:
- Market Penetration : Existing Products (Existing Market)
- Product Development : Existing Market (New Products)
- Market Development : Existing Product (New Market)
- Diversification : New Market (New Products)
Setiap strategi produk baru punya kelebihan dan
kekurangan, sehingga perusahaan perlu mereview terlebih dahulu strategi mana
saja yang bisa digunakan dan layak untuk situasi yang dihadapinya saat ini.
Strategi diversifikasi adalah strategi yang paling kompleks implikasinya, karena bagi perusahaan, ini akan menjadi pengalaman baru, baik dari segi
pasarnya (new market), maupun dari segi produknya (new products). Sehingga keputusan untuk melakukan diversifikasi akan mengandung
resiko bisnis yang tinggi, serta harus disertai studi kelayakan (feasibility study) terlebih dahulu, misalnya apakah channel distribusi yang baru akan cukup mendukung karena distribusi menjadi faktor utama keberhasilan produk.
Demikian pula, harus diyakini bahwa produk baru tersebut memang sesuai dengan minat konsumen dimana perusahaan bisa memproduksinya dengan kualitas yang sama baiknya dengan produk-produk yang sudah ada. Untuk mengurangi resiko kegagalan, biasanya dilakukan test market terlebih dahulu, artinya produk baru ini dicoba dipasarkan di kota tertentu sambil dimonitor sejauh mana penerimaan pasar atau konsumennya. Setelah mempelajari hasil test market dan modifikasi produk apabila diperlukan, barulah produk dipasarkan di pasar yang lebih luas.
Sebelum mengambil keputusan diversifikasi, perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu ketiga strategi lainnya. Bagaimanakah potensi
produk lama untuk dikembangkan di pasar lama (market penetration), karena bisa jadi masih banyak yang bisa digarap disana.
Pilihan berikutnya adalah pengembangan produk yang sudah
ada ke pasar baru (market
development), ataupun bila telah siap dengan pengembangan produk baru, pertimbangkan juga untuk memasarkan produk baru tersebut di pasar yang lama (product development).
Tentunya diversifikasi tidak selalu menjadi satu-satunya
pilihan strategi bagi perusahaan. Hal yang sering dilaksanakan adalah strategi
diversifikasi dikombinasi dengan satu dari ketiga strategi lainnya, apakah itu market penetration, product development maupun market development. Ini tergantung dari kesiapan perusahaan dari segi resources (people, money and time).
Mengenal segmentasi pasar juga dibutuhkan dalam Matrix Ansoff, khususnya untuk mengetahui peta penggunaan produk saat ini berada di segmen mana. Disebut dengan pengembangan
pasar lama atau baru (existing or new market) tidak selalu dari segi area geografis saja, tetapi bisa saja dari segi segmen pasarnya.
Existing market merefleksikan segmen dimana produk kita sudah digunakan, sedangkan new
market ditujukan untuk menjelaskan segmen yang baru atau belum digarap. Untuk memperoleh informasi tentang kekuatan dan kelemahan produk kita di sebuah segmen, atau sampai dimana penetrasi sudah dilakukan, harus dengan penggalian informasi terus-menerus, melalui monitoring data penjualan di tiap segmen atau area, hasil survei penggunaan produk di tingkat konsumen dan lain-lain.
Disinilah peranan teknologi informasi dalam pemasaran, karena
mengelola informasi dan data yang begitu banyak dan kompleks hanya bisa
disederhanakan dengan bantuan teknologi informasi.